Dahulunya Wisata DAM ini hanyalah sebuah rawa, dan rawa
tersebut di manfaatkan menjadi sawah, tetapi sawah tersebut menjadi sawah yang
tidak terawat yang di hibahkan oleh warga masyarakat yang terletak bersebelahan
dengan mata air Muara Way Balak yang berarti mata air yang besar.
Pada tahun
1972 warga masyrakat berinisiatif untuk membangun bendungan guna menampung air,
pembangunan ini selesai selama kurang lebih 1 tahun yang di tambahkan dengan
pembuatan pintu air.
Lambat laun pada bulan Mei 2014 warga masyarakat yang tergabung dalam kelompok tani merasa tergerak untuk menghidupkan dan memanfaatkan kembali bendungan ini yang sekarang dijadikan sebagai tempat wisata. Dengan menggunakan biaya dari swadaya masyarakat di bangunlah bendungan dan kolam renang untuk anak-anak, tidak lama kemudian pada November 2014 datanglah bantuan pemerintah, yang dimana bantuan tersebut digunakan untuk pembuatan talud keliling oleh warga masyarakat, talud ini berguna untuk menahan erosi.

Lambat laun pada bulan Mei 2014 warga masyarakat yang tergabung dalam kelompok tani merasa tergerak untuk menghidupkan dan memanfaatkan kembali bendungan ini yang sekarang dijadikan sebagai tempat wisata. Dengan menggunakan biaya dari swadaya masyarakat di bangunlah bendungan dan kolam renang untuk anak-anak, tidak lama kemudian pada November 2014 datanglah bantuan pemerintah, yang dimana bantuan tersebut digunakan untuk pembuatan talud keliling oleh warga masyarakat, talud ini berguna untuk menahan erosi.
Tujuann utama penduduk desa mulanya hanya ingin memelihara
sumber air dengan membuat bendungan, namun terfikirkan oleh mereka untuk
memanfaatkan bendungan itu dengan menjadikannya sekaligus tempat wisata yang
sekarang terkenal menjadi tempat Wisata DAM.
0 komentar :
Posting Komentar